DUBALI SATU

Diawali dari tahun 1997 akhir, saya diwinten menjadi jro mangku puseh banjar Jehem Kaja di Desa Jehem. Dari sini saya sudah berpikir untuk pekerjaan yang pas sesuai sesana jro mangku. Dengan situasi ini saya terus memohon tuntunan pada Beliau (Sesuhunan ring Pura Puseh), akhirnya saya mendapatkan inspirasi membuat dupa. Dari inspirasi ini saya mencari sastra - sastra yang berkaitan dengan pemujaan yang berhubungan dengan dupa. Saya mencarinya di perpustakaan Bali yang di Jl. Teuku Umar, pusat Dokumentasi Bali (PUSDOK) dan Lontar, serta Museum Bali di Puputan. Setelah terkumpulnya beberapa sumber dari cetusan - cetusan buku para sulinggih maka saya sudah memiliki dasar untuk membuat dupa.

Awal tahun 2003, kami mengeluarkan merek dupa Sarwa Khayangan dan sudah memulai memproduksi kecil-kecilan dengan karyawan 2 orang. Seiring waktu kami terus melakukan pembelajaran secara otodidak berdasarkan sumber sastra, akhirnya kami mengeluarkan brand baru Dupa Bali dengan sebutan "DuBali1". Dimana waktu itu belum ada sama sekali dupa yang bercorak Bali. Saat itu kami membangun dengan brand dan penampilan Bali Asli, hingga saat ini kami berinovasi berdasarkan tuntunan sastra tersebut.